Pesta demokrasi lima tahunan selalu menyisakan kisah sakit. Banyak petugas yang terlibat dalam pemilu jatuh sakit, bahkan meninggal dunia. Jumlah yang wafat sampai akhir Februari 2024 sudah mencapai hampir 100 orang. Sedangkan yang sakit sebanyak 13.000 orang. Menurut data Kementerian Kesehatan RI, empat provinsi mencatat angka lebih dari 1.000 petugas sakit, yaitu:
Petugas pemilu terbanyak yang jatuh sakit adalah anggota KPPS yakni 6.521 petugas. Disusul panitia pemungutan suara, saksi, perlindungan masyarakat, bawaslu, hingga panitia pemilihan kecamatan PPK. Sebanyak 3.590 pasien mendatangi fasilitas kesehatan dengan keluhan penyakit pada kerongkongan, lambung, dan usus dua belas jari. Sementara 1.972 kasus adalah hipertensi. Sisanya mengeluhkan gangguan paru seperti ISPA.
Kemenkes RI melaporkan usia terbanyak yang jatuh sakit berumur 21-30 tahun. Sementara 31-40 tahun menyumbang 23 persen dari kasus kesakitan. Pemerintah masih mencatat pasien lansia (60 tahun) di angka 3 persen. Kelompok usia yang banyak jatuh sakit adalah 41-50 tahun, yakni sebanyak 25 persen. Banyaknya petugas yang sakit, bahkan meninggal dunia adalah bukti sistem pemilu masih harus dibenahi, khususnya beban kerja yang berat dalam waktu yang padat. Salah satu yang bisa dilakukan adalah menambah jumlah petugas agar bisa menyelesaikan pekerjaan lebih cepat. (berbagai sumber/gem).