LOGO-MBMEDIANET
Home Kesehatan Bahaya Amarah Bagi Kesehatan

Bahaya Amarah Bagi Kesehatan

oleh MBMEDIANET - 04 April 2024 304 Tayangan
Bahaya Amarah Bagi Kesehatan

Terkadang emosi datang melanda. Jika dituruti, ujung-ujungnya marah hingga tak terkendali. Menurut sejumlah penelitian, salah satunya oleh American Psychological Association (APA), kemarahan, apalagi dalam jangka waktu lama berdampak buruk bagi kesehatan. Kemarahan memicu tubuh melepas hormon kortisol yang memperburuk kemampuan otot jantung dalam memompa darah. Kondisi ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan komplikasi, seperti penyakit jantung, stroke, sakit kepala, dan sindrom metabolik. Tak hanya itu, kemarahan yang meledak-ledak meningkatkan risiko kematian akibat jantung koroner.


Para peneliti menemukan, dalam waktu dua jam setelah ledakan kemarahan terjadi peningkatan serangan jantung lebih dari dua kali lipat. Ini menunjukkan kemarahan yang lebih intens memang lebih membahayakan jantung. Kemarahan juga berdampak buruk bagi pengidap aritmia (detak jantung tidak teratur). Ini karena adrenalin yang meningkat dapat menyebabkan perubahan elektrik pada jantung. Tak itu saja, marah bisa memicu masalah pencernaan seperti sakit perut dan diare. Dalam jangka panjang, stres kronis akibat marah menyebabkan penyakit radang usus (IBD), sindrom iritasi usus besar (IBS), dan penyakit refluks gastroesofagus (GERD).


Di sisi psikologis, kemarahan meningkatkan risiko gangguan emosional, seperti kecemasan dan depresi. Kondisi ini bisa mempurburuk kesehatan fisik, terutama bagi yang punya penyakit dalam. Lalu, bagaimana cara menghindari amarah yang berlebihan? Pertama, atur nafas dan kendalikan pikiran. Ketika akan marah, tarik nafas panjang dan dalam, kemudian hembuskan secara perlahan. Ulangi cara ini beberapa kali sampai emosi reda. Bisa juga dengan berhitung dari 1 sampai 10 sambil mengatur nafas untuk memberi waktu agar dapat menenangkan diri dan berpikir jernih.


Cara lain adalah melakukan aktivitas untuk mengalihkan emosi. Bisa dengan jalan kaki sambil menghirup udara segar, mendengar lagu favorit, menulis, melukis, merajut, memasak, fotografi, menari, meditasi, dan lain-lain. Yang terpenting, temukan akar masalah yang sering membuat emosi naik. Dari sini, carikan solusinya agar masalah tersebut tak muncul lagi atau setidaknya bisa dihindari. (berbagai sumber/gem)


Kategori :
Bagikan :