LOGO-MBMEDIANET
Home Kesehatan Minuman untuk Atasi Gejala DBD

Minuman untuk Atasi Gejala DBD

oleh MBMEDIANET - 05 April 2024 462 Tayangan
Minuman untuk Atasi Gejala DBD

Musim pancaroba seperti sekarang adalah momen di mana penyakit demam berdarah (DBD) mencapai puncaknya. Perlu tindakan cepat agar penyakit ini tak menelan korban jiwa. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan mengonsumsi minuman ini jika mendapati gejala DBD.


Cairan Isotonik 


Minuman pertama yang disarankan oleh WHO untuk penderita demam berdarah dengue (DD) atau DBD adalah cairan isotonik. Minuman isotonik pada umumnya mengandung natrium atau sodium kurang lebih sebesar 200 mg/250 ml air. Cairan isotonik merupakan cairan yang baik dikonsumsi oleh orang yang dehidrasi. Namun demikian, cairan isotonik ini kurang baik jika terlalu banyak dikonsumsi oleh orang yang tidak dalam keadaan dehidrasi oleh karena kadar gulanya yang tinggi.


Oralit 


Oralit merupakan kombinasi antara glukosa dan sodium. Keduanya bisa membantu mengembalikan keseimbangan cairan tubuh pasien DBD yang mengalami dehidrasi ringan hingga menengah.


Susu 

Susu mengandung elektrolit natrium 42 mg/100 gram, kalium 156 mg/100 gram, dan juga mengandung elektrolit lain seperti kalsium, magnesium, fosfor, dan zinc yang juga dibutuhkan untuk menjalankan semua fungsi tubuh.


Jus Buah 

Minuman alami ini merupakan sumber elektrolit yang baik untuk tubuh. Beberapa buah yang mengandung tinggi kalium atau potasium; misalnya pisang, jeruk, kiwi, dan alpukat. Sedangkan buah yang mengandung tinggi natrium atau sodium adalah tomat.


Air Beras 

Pemberian cairan dengan air beras atau air barley untuk mengatasi gejala demam berdarah dengue (DD atau DBD) dapat dilakukan pada 3 hari pertama demam. Pada fase kritis, kebocoran plasma hanya berlangsung selama 2-3 hari. 


Perlu diperhatikan kemungkinan kelebihan cairan pada penderita DBD. Oleh karena itu, pemberian minuman di atas tidak boleh berlebihan. Tanda–tanda seseorang kelebihan cairan adalah kelopak mata bengkak, perut bengkak, pernapasan cepat, dan/atau mungkin juga sulit bernapas. Pada kondisi ini, pemberian cairan perlu dihentikan sementara. (berbagai sumber/gem)

Kategori :
Bagikan :