Ada beberapa jenis susu yang sering dikonsumsi masyarakat, seperti susu sapi, susu kambing, dan susu nabati seperti susu almond dan susu kedelai. Semua jenis susu memiliki manfaatnya masing-masing, namun susu sapi dan kambing lebih banyak dipilih karena manfaatnya yang melimpah bagi kesehatan. Lalu, apa bedanya susu sapi dan kambing?
Meskipun sama-sama susu, kandungan zat gizi dalam susu sapi dan kambing berbeda. Susu sapi memiliki kalori dan lemak lebih rendah dibanding susu kambing, yaitu 149 kkal dan 8 gram. Namun, kandungan vitamin B12 pada susu sapi lebih besar, yakni 18 persen. Sementara kandungan vitamin B12 pada susu kambing hanya sekitar 2,8%. Itu sebabnya susu sapi lebih banyak digunakan untuk susu formula.
Ada beberapa orang yang alergi susu sapi, terutama anak-anak. Alergi susu adalah bentuk reaksi tubuh terhadap kandungan protein di dalam susu. Kandungan protein paling umum ditemukan pada susu hewani adalah alpha S1 kasein. Dalam susu kambing, kandungan protein kaseinnya lebih sedikit. Itu sebabnya jenis susu ini lebih aman dijadikan alternatif bagi yang alergi susu sapi. Efek samping alergi susu sapi antara lain muntah, diare, ruam kulit, hingga yang serius bisa membuat syok anafilaksis. Bagi yang mengalami alergi protein, bisa mencukupi kebutuhan susu harian dengan konsumsi susu kambing.
Rasa susu sapi dan susu kambing bisa dibilang tak jauh beda karena komposisi kandungan keduanya mirip. Namun, cita rasanya berbeda saat sudah diolah. Susu kambing sedikit lebih manis, namun memiliki rasa anyir atau prengus khas bau kambing. Meskipun mengandung lemak yang sedikit lebih banyak dibanding susu sapi, molekul lemak dalam susu kambing lebih kecil sehingga menghasilkan buih yang lebih kecil dan lembut. Faktor inilah yang memungkinkan enzim pencernaan memecahnya lebih cepat untuk memproduksi energi. Tubuh hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk mencerna secangkir susu kambing.
Beberapa orang memiliki kadar enzim laktase (yang bertanggung jawab mencerna laktosa) lebih rendah. Kadar enzim laktase yang rendah inilah yang menyebabkan orang mengalami intoleransi terhadap laktosa (kandungan gula dalam susu). Orang yang intoleransi terhadap laktosa umumnya mengeluhkan kram, kembung, mual, hingga diare. Susu kambing mengandung lebih sedikit laktosa daripada susu sapi. Itu sebabnya, susu kambing bisa jadi pilihan baik bagi mereka yang memiliki sensitivitas terhadap laktosa. Sejumlah peneliti juga mendapati struktur susu kambing lebih mendekati struktur ASI sehingga relatif lebih aman bagi pencernaan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada World Review of Nutrition and Dietetics mengungkap bahwa susu kambing dan sapi sama-sama dapat membantu melindungi tubuh dari kanker kolorektal atau kanker usus besar. Bagi yang kurang suka bau khas susu kambing, minum susu sapi pun tak masalah. Namun, bagi yang punya intoleransi laktosa, sebaiknya pilih susu kambing. Susu kambing boleh dicampur susu sapi untuk membantu menetralkan rasa dan bau khas susu kambing. Rasanya pun lebih segar dan gurih.
Susu kambing yang dijual di pasaran umumnya berasal dari berbagai jenis kambing, baik kambing liar maupun kambing ternak. Sedangkan susu kambing etawa adalah susu yang berasal dari jenis kambing hasil persilangan kambing Jamnapari dari India dan kambing lokal di berbagai daerah di Nusantara. Persilangan keduanya menghasilkan jenis susu yang khas baik dari segi rasa, tekstur, maupun nutrisinya.
Rasa susu kambing etawa tak seanyir atau prengus seperti kebanyakan susu kambing lainnya. Teksturnya juga lebih encer sehingga lebih mudah dan cepat dicerna. Dalam satu gelas atau sekitar 200 mililiter susu kambing etawa terkandung 130 kalori dan beragam nutrisi, antara lain:
Susu kambing etawa juga mengandung tembaga, seng, serta beragam vitamin, seperti vitamin A, B1, B3, dan C. Susu ini cocok diminum oleh siapa saja, mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga lansia. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, minumlah dua kali sehari. Susu kambing etawa semakin digemari masyarakat. Selain rasanya yang gurih dan tak anyir, susu ini juga terbukti bermanfaat bagi kesehatan. (berbagai sumber/gem)